RSS

Gambar Ortografis – Tampak

06 Apr

Teknik menggambar proyeksi ortografis adalah teknik menggambar dimana arah penglihatan orang yang melihat gambar tersebut dianggap tegak lurus terhadap bidang gambar maupun permukaan bangunan yang dilihatnya. Manfaat terbesar dari penggunaan gambar ortografis adalah bahwa semua tampaknya selalu sejajar dengan permukaan bidang gambar tanpa ada distorsi maupun kesan pemendekan, atau dengan kata lain, gambar tersebut menunjukkan ukuran yang sebenarnya (menurut skala), potongan, dan proporsinya.

Gambar ortografis terdiri dari gambar denah, potongan dan tampak.

contoh denah

contoh potongan

contoh tampak

Meskipun berbeda-beda, namun ketiga gambar tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dalam memberi informasi kepada orang lain yang melihatnya. Gambar denah, potongan dan tampak saling mengisi kekurangan satu yang lainnya sehingga informasi yang ingin disampaikan melalui gambar tersebut menjadi jelas.

Sekarang saya akan membahas mengenai gambar tampak. Gambar tampak adalah gambar yang menekankan pada permukaan luar suatu bangunan dari arah pandang frontal dimana bentuk-bentuk obyek digambarkan secara 2D.

Tujuan dari gambar tampak ialah untuk mengkomunikasikan tampak luar/eksterior secara keseluruhan dari suatu benda/bangunan dari sudut pandang tertentu.

Fungsi gambar tampak yaitu untuk menunjukkan:

  1. Dimensi bangunan
  2. Proporsi
  3. Gaya arsitektur
  4. Warna & material
  5. Estetika bangunan

Yang perlu diperhatikan dalam menggambar tampak:

  1. Letak pintu/jendela
  2. Ketinggian bangunan
  3. Bentuk atap
  4. Tinggi pintu (standar 200-210 cm)
  5. Letak garis ambang kusen dan jendela bawah & atas diusahakan sama
  6. Ketinggian lantai terhadap muka tanah

Kelebihan gambar tampak:

  • Material yang digunakan lebih jelas
  • Lebih detail dan menampakkan keseluruhan bidang
  • Desai eksterior lebih jelas

Kekurangan gambar tampak:

  • Karena digambar secara 2D kemungkinan akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran sebenarnya menurut skala, yaitu garis atau bidang yang tidak sejajar dengan bidang gambar.
  • Tidak menunjukkan informasi apapun tentang interior bangunan
  • tidak menunjukkan struktur bangunan
Contoh gambar tampak:

Sumber:

Grafik Arsitektur, Frank Ching edisi kedua

http://mahasiswaarsitektur.wordpress.com/2011/04/04/pengertian-denah-tampak-dan-potongan-dalam-arsitektur/

 
 

Tags:

Leave a comment